Sinkop

0 Komentar
  Sinkop adalah hilangnya kesadaran dan tonus postural secara sementara akibat penurunan dari aliran darah ke otak. Sinkop dapat muncul tiba-tiba, tanpa tanda-tanda, atau terdapat tanda-tanda akan pingsan (presinkop). Tanda-tanda presinkop seperti perasaan kepala menjadi ringan, dizziness, perasaan hangat, diaforesis, mual (nausea), dan pandangan hitam (kebutaan sementara). Gejala presinkop bervariasi dalam lama terjadinya dan dapat meningkat keparahannya sampai hilang kesadaran muncul. Gejala presinkop ini dapat tidak berlanjut menjadi sinkop jika iskemia cerebral dapat diatasi.
   Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata syn dan koptein yang artinya memutuskan. Sehingga definisi sinkop (menurut European Society of Cardiology : ESC), adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh. Onsetnya relatif cepat dan terjadi pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral. Kebanyakan individu yang pernah mengalami sinkop terutama sinkop vasovagal, tidak mencari pertolongan dokter sehingga prevalensi dari sinkop tersebut sulit ditentukan. Diperkirakan sepertiga dari orang dewasa pernah mengalami paling sedikit sekali episode sinkop selama hidupnya.    Penyebab sinkop dapat dikelompokkan dalam 6 kelompok yaitu vaskular, kardiak, neurologik-serebrovaskular, psikogenik, metabolik dan sinkop yang tidak diketahui penyebabnya. Sinkop vaskular merupakan penyebab sinkop yang terbanyak, kemudian diikuti oleh sinkop kardiak. Penatalaksanaan sinkop tergantung etiologinya, perawatan secara umum tidak diperlukan, kecuali sinkop yang disebabkan karena kelainan jantung atau sinkop kardiak. Pasien dengan kardiomiopati hipertropi dapat berespon dengan terapi farmakologi, sedangkan pasien dengan blok atrioventrikuler harus dilakukan pemasangan pacu jantung, dan terapi bedah diperlukan bila penyebab sinkop adalah kelainan struktur jantung. Pasien yang mengalami sinkop akan mengalami penurunan kualitas hidup. Prognosis dari sinkop sangat bervariasi tergantung dari diagnosis etiologinya. Individu yang mengalami sinkop termasuk sinkop yang tidak diketahui penyebabnya mempunyai tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak pernah mengalami episode sinkop.
    Mortalitas tertinggi disebabkan oleh sinkop kardiak, sedangkan sinkop yang berhubungan dengan persyarafan termasuk hipotensi ortostatik dan sinkop yang berhubungan dengan obat-obatan tidak menunjukan peningkatan angka kematian.

0 Komentar:

Posting Komentar